Tanggung Jawab dan Tugas CMO (Credit Marketing Officer) Leasing atau Finance

loading...

CMO adalah singkatan dari credit marketing officer. CMO merupakan bagian dari salah satu divisi di perusahaan leasing/ finance atau pembiayaan. Tugasnya adalah sebagai marketing dari perusahaan leasing tersebut. Yakni mencari order dan sekaligus mensurvey. Tidak hanya sebatas itu, CMO juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga angsuran prematur (1-12 bulan) agar tidak menunggak. Dalam artian, CMO juga bertugas untuk menagih konsumen yang disurvey olehnya ketika konsumen prematur ini mengalami tunggakan.


CMO adalah singkatan dari credit marketing officer. CMO merupakan bagian dari salah satu divisi di perusahaan leasing/ finance atau pembiayaan. Tugasnya adalah sebagai marketing dari perusahaan leasing tersebut. Yakni mencari order dan sekaligus mensurvey. Tidak hanya sebatas itu, CMO juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga angsuran prematur (1-12 bulan) agar tidak menunggak. Dalam artian, CMO juga bertugas untuk menagih konsumen yang disurvey olehnya ketika konsumen prematur ini mengalami tunggakan. CMO adalah jantung dari perusahaan leasing, tanpa CMO sistem di dalam leasing tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, CMO tidak terlepas dari koordinasi dengan semua divisi yang ada di dalam leasing. Koordinasi kerja ini bertujuan untuk saling sinkronisasi pada masing-masing divisi dengan CMO. Misalnya dengan kolektor, bagian administrasi, bagian front office dan bahkan dengan bagian keamanan pun harus tetap berkoordinasi dan sinergi. Selain pada bagian internal, CMO juga harus menjaga hubungan baik dengan pihak luar, terutama dengan pihak dealer. Karena pangsa pasar yang dituju oleh CMO adalah dealer. Dealer adalah tempat bagi CMO untuk mencari order. Karena ditempat inilah berkumpulnya para pembeli kendaraan bermotor. Ketika terjadi negosisasi dengan pihak dealer, biasanya para konsumen yang hendak membeli dengan cara kredit akan menanyakan berapa DP dan angsuran dari kendaraan yang diinginkannya. Disinilah fungsi CMO bekerja. Misalnya, terjadi deal dengan DP dan Agsuran biasanya konsumen akan menyiapkan berkas atau bisa jadi pihak dealer akan meminta CMO untuk survey langsung. Mengapa? Karena dealer tidak ingin kehilangan konsumen yang akan membeli kendaraannya. Karena konsumen yang memiliki keuangan terbatas, tidak hanya melihat dari kondisi kendaraan saja tetapi juga melihat dari sisi kemampuan ia untuk membahyar DP dan angsurannya. Artinya, kedua hal ini saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan. Jika tidak disetujui pengajuan kreditnya, bisa jadi pembelian mobil juga batal. Dan ini tentu saja merugikan bagi pihak delaer. Tidak menutup kemungkinan juga mereka akan mendesak agar disetujui pengajuan yang akan dilakukan. Sehingga, mobil itu laku juga terjual. Pada posisi ini tentu CMO menghadapi pilihan seperti buah simalakama. Di makan nanti menyusahkan jika si konsumen nunggak, tidak di makan nanti dealer ngambek dan tidak akan memberikan order kepada kita lagi. Kasus ini terjadi hampir pada sebagian besar CMO. Sehingga, keputusan tetap berada ditangan CMO untuk tetap memperjuangkannya atau tidak. Permasalahan di beri order kembali atau tidak, itu adalah mekanisme di lapangan. Tidak sepenuhnya, mereka akan berlaku seperti itu. Tetap harus ada penjelasan yang rasional dan saling melakukan check and balance terhadap konsumen yang diberikan oleh dealer. Karena ini adalah bisnis, tentu saja pihak dealer akan tetap berpikir secara rasional, karena masing-masing pihak bekerja sama atas dasar saling menguntungkan.  Beruntung bagi anda para CMO yang memiliki bos yang siap fight dalam kondisi apapun, yang penting ada penjelasan yang membuat ia mengerti dan mau fight untuk memperjuangkan order anda pada tingkat atas. Dan juga mampu memberikan pengertian kepada pihak dealer jika terjadi order yang ditolak. Itulah sebagian tanggung jawab dan tugas CMO leasing. Pekerjaan CMO adalah pekerjaan teknis, dan sifatnya memiliki perbedaan dan kasus yang berbeda di lapangan. Namun pada umumnya kasus-kasus tersebut hampir mirip-mirip dan perlakuannya juga sama.


CMO adalah jantung dari perusahaan leasing, tanpa CMO sistem di dalam leasing tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, CMO tidak terlepas dari koordinasi dengan semua divisi yang ada di dalam leasing. Koordinasi kerja ini bertujuan untuk saling sinkronisasi pada masing-masing divisi dengan CMO. Misalnya dengan kolektor, bagian administrasi, bagian front office dan bahkan dengan bagian keamanan pun harus tetap berkoordinasi dan sinergi.

Selain pada bagian internal, CMO juga harus menjaga hubungan baik dengan pihak luar, terutama dengan pihak dealer. Karena pangsa pasar yang dituju oleh CMO adalah dealer. Dealer adalah tempat bagi CMO untuk mencari order. Karena ditempat inilah berkumpulnya para pembeli kendaraan bermotor. Ketika terjadi negosisasi dengan pihak dealer, biasanya para konsumen yang hendak membeli dengan cara kredit akan menanyakan berapa DP dan angsuran dari kendaraan yang diinginkannya. Disinilah fungsi CMO bekerja.

Misalnya, terjadi deal dengan DP dan Agsuran biasanya konsumen akan menyiapkan berkas atau bisa jadi pihak dealer akan meminta CMO untuk survey langsung. Mengapa? Karena dealer tidak ingin kehilangan konsumen yang akan membeli kendaraannya. Karena konsumen yang memiliki keuangan terbatas, tidak hanya melihat dari kondisi kendaraan saja tetapi juga melihat dari sisi kemampuan ia untuk membahyar DP dan angsurannya. Artinya, kedua hal ini saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan. Jika tidak disetujui pengajuan kreditnya, bisa jadi pembelian mobil juga batal. Dan ini tentu saja merugikan bagi pihak delaer. Tidak menutup kemungkinan juga mereka akan mendesak agar disetujui pengajuan yang akan dilakukan. Sehingga, mobil itu laku juga terjual.

Pada posisi ini tentu CMO menghadapi pilihan seperti buah simalakama. Di makan nanti menyusahkan jika si konsumen nunggak, tidak di makan nanti dealer ngambek dan tidak akan memberikan order kepada kita lagi. Kasus ini terjadi hampir pada sebagian besar CMO. Sehingga, keputusan tetap berada ditangan CMO untuk tetap memperjuangkannya atau tidak.

Permasalahan di beri order kembali atau tidak, itu adalah mekanisme di lapangan. Tidak sepenuhnya, mereka akan berlaku seperti itu. Tetap harus ada penjelasan yang rasional dan saling melakukan check and balance terhadap konsumen yang diberikan oleh dealer. Karena ini adalah bisnis, tentu saja pihak dealer akan tetap berpikir secara rasional, karena masing-masing pihak bekerja sama atas dasar saling menguntungkan. 

Beruntung bagi anda para CMO yang memiliki bos yang siap fight dalam kondisi apapun, yang penting ada penjelasan yang membuat ia mengerti dan mau fight untuk memperjuangkan order anda pada tingkat atas. Dan juga mampu memberikan pengertian kepada pihak dealer jika terjadi order yang ditolak.

Itulah sebagian tanggung jawab dan tugas CMO leasing. Pekerjaan CMO adalah pekerjaan teknis, dan sifatnya memiliki perbedaan dan kasus yang berbeda di lapangan. Namun pada umumnya kasus-kasus tersebut hampir mirip-mirip dan perlakuannya juga sama.

Baca Juga: Tips Menjadi CMO Leasing dan Cara Kerja CMO atau Sistem Kerja CMO

2 comments:

  1. Saya mw nanya pada saat interview di cmo nya di tulis MS dan s ditulis teman saya , apa maksudnya ya
    Tolong info nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf gan, balas komentarnya telat.. itu tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.. bisa saja, Marketing Supervisor.. bisa juga MH (Marketing Head). Penamaan dari masing-masing divisi itu memiliki kebijakan berbeda-beda pada setiap perusahaan.. mohon maaf kalau jawabannya kurang memuaskan..

      Delete

Jika ingin berkomentar dan berdiskusi kami sangat menghargai, tetapi jangan memasang link hidup pada kolom komentar jika tidak ingin ditandai spam. Terima kasih atas apresiasinya..

Powered by Blogger.