Tips Menjadi Surveyor Leasing, CMO atau Sales Officer
loading...
Edisi sebelumnya telah diulas secara gamblang tentang cara kerja CMO, surveyor leasing atau sales officer dan tugas dan tanggung jawab CMO, surveyor leasing atau sales officer, maka kali ini akan dibahas tentang tips
menjadi surveyor leasing, CMO atau sales officer.
Dunia leasing adalah dunia keuangan, ada banyak bertaburan
uang yang ada di dalamnya. Jika tidak ada manajemen yang baik bisa jadi akan
berpengaruh buruk baik dari sisi CMO itu sendiri maupun pada perusahaan secara
keseluruhan.
Kali ini admin akan memberikan tips bagaimana menjadi
surveyor leasing, CMO atau sales officer:
Pertama, perbanyaklah
pergaulan dengan sales atau dealer. Karena order bisa anda dapatkan dari mereka. Lakukan pendekatan
secara emosional, karena mereka bukan hanya orang yang melulu mencari untung. Tetapi
mereka juga adalah manusia yang juga memiliki hati, maka pendekatan dari hati
ke hati bisa saja memberikan peluang untuk lebih dekat dengan siapapun.
Mereka (sales dan
dealer) adalah orang lapangan juga sama seperti surveyor, CMO atau Sales
Officer. Sama-sama orang yang butuh jualan. Artinya, kerjasama antar keduanya
akan memberikan progres yang baik untuk kedua belah pihak, istilahnya ada
saling menguntungkan atau simbiosis
mutualisme. Tetapi, jangan sampai mereka mendikte anda, anda harus tampil
sebagai sosok yang memberikan solusi atas semua persoalan yang ada.
Kedua, jangan khilaf
dengan kenikmatan sesaat. Kenikmatan sesaat yang dimaksudkan disini adalah memanfaatkan uang
dengan hasil fraud. Banyak celah yang
bisa dilakukan dan menimbulkan fraud, fraud bukan saja merugikan perusahaan
tetapi anda juga akan rugi karena melakukan fraud.
Gemerlapnya dunia otomotif juga berdampak pada gaya hidup
para CMO. Kadang, gaya hidup yang terlampau tinggi karena mengimbangi
standarisasi otomotif memiliki dampak negatif dengan mencari-cari sesuatu yang
bukan haknya. Penyimpangan karena mengimbangi gaya hidup ini lama kelamaan akan
membuat anda sendiri yang rugi, bukan orang lain.
Ketiga, harus jeli
dengan keputusan yang akan diambil. Untuk menentukan konsumen layak atau tidaknya tergantung
bagaimana seorang surveyor, CMO atau SO melakukan survey. Karena hasil survey
dilapangan ini yang akan di bawa di kantor. Jika itu sampah, maka jangan bawa
sampah itu kekantor. Karena kantor akan kotor, anda maksud kan dengan
pernyataan saya ini?
Kita harus bisa memilah mana yang emas dan mana yang bukan. Emas
dalam artian luas, bahwa konsumen ini tidak akan menyengsarakan kita
selama-lamanya. Karena kita sendiri yang akan dibuat capek harus bolak balik
dan menagih konsumen bandel tersebut. Keputusan yang salah pada hari ini akan
berakibat pada satu, dua dan tiga tahun kedepan.
Jika ia lelet dan berdampak pada performance angsuran
prematur, dampaknya bukan saja anda akan kehabisan waktu untuk memfollow up nya
terus menerus, tetapi juga berdampak pada insentif yang akan kita terima
beberapa bulan kedepan. Capek bukan dengan keadaan demikian? Ini sama saja
dengan makan hati namanya.
Keempat, percayalah
pada Credit Analyst.
Credit Analist memiliki pengalaman yang cukup tinggi. Mereka berasal dari CMO
atau Kolektor atau divisi lain yang bisa menilai secara psikologi dan juga
membaca situasi konsumen dari telpon dan bisa juga melakukan kunjungan kepada
konsumen yang sudah kita survey atau istilahnya On The Spot (OTS) terhadap
konsumen yang dicurigai.
Kelima, banyak menggali
pengalaman senior. Ketika
anda menemui senior dan ia masih bertahan menjadi CMO, itu artinya ia mampu
menjaga diri dan memanajemen konsumen dengan baik. Jarang sekali seorang CMO
yang mampu bertahan lama pada satu perusahaan bila orang tersebut banyak
menyimpang dari aturan yang sudah diatur. Senior di kantor anda adalah orang
yang mengerti seluk beluk perusahaan dan kondisi dilapangan. Belajar banyaklah
kepadanya dan gali ilmunya.
Keenam, jangan malu dan
capek untuk cek dan ricek. Sebelum mengambil keputusan cek kembali konsumen yang akan anda approve, baik dari segi BI Checking,
APPI Checking, cek lingkungan, tanya lagi dengan teman yang lain apakah mereka
pernah mensurvey si A. Apakah ia pernah di rijek oleh CMO lain. Makan rijekan
orang akan sama dengan makan buangan orang lain, apa kita mau? Tentu tidak
bukan..
Nah, itulah beberapa tips yang bisa saya berikan. Memang ada
banya aspek dari tips untuk menjadi seorang CMO. Menjadi CMO itu sangatlah
kompleks baik dari tugas, tanggung jawab dan aspek-aspek lainnya.
Demikianlah Tips Menjadi Surveyor Leasing, CMO atau Sales
Officer ini dan mudah-mudahan bisa membantu. Atau juga sebagai berbagi
pengalaman dari yang pernah admin lakukan ketika menjadi CMO. Admin tidak akan
berbicara seperti ini jika tidak memiliki pengalaman praktek langsung menjadi
CMO, karena CMO adalah pekerjaan teknis. CMO bukanlah Credit Analyst, tetapi
CMO harus mampu menjadi Credit Analyst pada saat survey di lapangan.
Post a Comment