Potensi Ekonomi Dalam Otonomi Daerah
loading...
Semangat otonomi
daerah dilandasi adanya cobaan dan tantangan. Kondisi ini berakibat pada
perjalanan roda pemerintahan dan perekonomian yang tidak mampu untuk bergerak
dengan cepat seiring pertumbuhan dan pergerakan penduduk dan wilayah. Oleh
karenanya otonomi daerah menjadi napas dan jiwa bagi daerah dalam rangka
mengangkat daerahnya dari ketepurukan dengan mengoptimalkan seluruh potensi
wilayah yang dimiliki. Maka peran dari lembaga-lembaga yang ada di daerah
menjadi ujung tombak sehingga tujuan mensejahterakan rakyat dapat tercapai.
Adapun menurut Hidayat (2000), ada tiga alasan strategis
penerapan otonomi daerah.
Pertama, untuk
mengembangkan political equality guna
meningkatkan partisipasi politik masyarakat daerah dalam rangka demokratisasi
dan penyelenggaraan pembangunan. Dominasi pemerintah pusat yang berlangsung
dalam jangka waktu yang cukup lama telah menjadikan pemerintah pusat sebagai
suprastruktur yang mengatur dan menetapkan segalanya. Sebagian besar sumber
daya pemerintah dan pembangunan terkonsentrasi di pusat dan dikelola serta
dikontrol oleh pemerintah pusat. Akibatnya, terjadi ketidaksetaraan
(inequality) hak, kewajiban, dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Selain membuat beban pemerintah pusat menjadi terlalu berat,
ketidaksetaraan ini juga membuat pemerintah daerah hanya menjadi “pelengkap
penderita”.
Kedua, untuk
meningkatkan local accountability
dalam rangka meningkatkan komitmen dan tanggung jawab daerah. Peran pemerintah
pusat yang terlalu dominan telah membuat para pelaksana pemerintahan dan
pembangunan di daerah menjadi boneka-boneka yang manut, cenderung bersikap Asal
Bapak Senang (ABS), kurang bertanggung jawab, dan berlindung di balik
superioritas pemerintah pusat. Otonomi daerah diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan pemerintah daerah dalam mewujudkan hak dan aspirasi masyarakat di
daerah secara aktif dan kreatif serta penuh komitmen dan tanggung jawab.
Ketiga, untuk menumbuhkan local responsiveness (sikap responsif
terhadap persoalan-persoalan lokal) agar pemerintah daerah lebih sensitif dan
responsif terhadap masalah-masalah pemerintahan dan pembangunan di daerah,
sehingga dapat merencanakan dan menjalankan program-program pembangunan sesuai
dengan potensi, kebutuhan, aspirasi, tradisi, dan kultur masing-masing daerah.
Untuk melaksanakan
amanat otonomi daerah maka peran pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi
daerah menjadi sangat penting. Keberadaan pemerintah daerah yang merupakan
regulator dan fasilitator dalam pencapaian keberhasilan otonomi daerah menjadi
pusat (central) dalam menggali dan
memanfaatkan potensi lokal yang ada. Tentunya keberhasilan ini didukung pula
oleh semua komponen daerah yang memiliki keterkaitan dengan pengoptimalan
potensi daerah. Tanpa adanya kerjasama yang baik antar komponen daerah secara
keseluruhan maka pelaksanaan otonomi daerah akan mengalami hambatan. Pada
akhirnya seluruh komponen yang terkait (pemerintah daerah, swasta, perguruan
tinggi dan masyarakat) merupakan satu kesatuan yang saling menopang dalam
rangka menggapai keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah.
Salah satu langkah
yang dapat diambil dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan melakukan
pembangunan dibidang ekonomi daerah yang sesuai dengan karakteristik dan
kemampuan daerah itu sendiri. Langkah ini merupakan sebuah tahapan dalam
merubah potensi daerah yang belum tergali dan termanfaatkan dengan baik untuk
dapat di manfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Proses penggalian
dan pemanfaatan potensi daerah untuk dapat digunakan sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan masyarakat menempatkan pemerintah daerah untuk mampu melihat
kemampuan dan potensi lokal yang dapat dikembangkan. Melalui langkah-langkah
pembangunan pada sektor ekonomi potensial dengan terencana, terorganisir, tepat
sasaran, tepat waktu dan terevaluasi serta terukur akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan pada perekonomian wilayah secara umum dan pendapatan
masyarakat secara khusus. Tentunya pelaksanaan ini tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan, perlu adanya kerja cerdas dan kemauan keras untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Keberadaan potensi lokal yang terdata akan memberikan
sebuah gambaran tentang pembangunan pada sektor pembangunan yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan sehingga pembangunan pada sektor ekonomi tersebut tidak
akan menjadi sia-sia dan mampu menggerakan atau meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
wilayah.
Dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah yang semakin baik dari masa ke masa
maka potensi daerah yang prospektif harus mendapatkan skala prioritas dalam
pembangunan.
Post a Comment